Tidak jauh dari kampus, beberapa bulan lalu sebuah toko buku dibongkar. Ternyata untuk diganti dengan toko buku yang baru. Sebelumnya toko buku tersebut adalah toko buku murah yang umumnya berisi buku-buku bacaan ringan. Ketika di pelataran toko buku yang sudah dibongkar itu terkibar spanduk, saya membaca, toko buku itu ternyata diambil alih oleh satu merek penerbitan besar. Sayangnya, sebelum sempat berkunjung ke sana, seorang teman terlanjur menginfokan bahwa toko buku tersebut hanya sebagai rumah lungsuran a.k.a toko buku khusus yang tidak laku. Penerbitan besar yang saya katakan tadi memang kerap menyisakan sejumlah buku penerbitannya yang kurang diminati di dalam rak khusus. Bahkan buku dengan harga Rp. 80.000 bisa ditemukan dengan bandrol Rp. 10.000. Jadi, kata teman tadi, tidak menarik berkunjung ke sana, toko buku itu hanya berisi kertas buram saja. Setelah beberapa lama, saya ingat, toh saya pernah menemukan beberapa judul tidak terduga di rak diskon. Beberapa hari...
Impresi-impresi aneh selama menjadi pembaca (dan penulis)