Di malam Dramaturgi, dalam
perjalanan pulang gerimis menyambut saya, terbalik. Gerimis dan ingatan yang
terbalik. Seorang teman perempuan menarik saya ke bangku penonton. Tirai
tertutup. Ada kecemasan seakan saya tengah bersiap di belakang panggung. Nanti,
ketika tirai itu dibuka, beberapa aktor akan berdiri menonton saya dan
berdialog dengan curiga. Untuk menghapusnya, saya bergumam, bismillah. Teman perempuan di sebelah
bertanya kenapa, saya jawab, “mungkin saja kita akan menghadapi sesuatu yang
buruk.” Dia mencium kesombongan padahal saya baru saja menguraikan kekalahan.
Saya tidak bisa mengingkari trauma itu, tanpa sadar saya menoleh ke belakang.
Teman itu bertanya lagi, kenapa menoleh ke belakang. Dia berpikir ada yang saya
cari. Saya sudah berhenti mencari. Saya cuma tegang. Selalu ada yang buruk yang
kita miliki di belakang. Saya teringat pelajaran pertama yang saya dapatkan
sehabis sebuah Dramaturgi: ini adalah permainan. Serius dan tidak serius. Saya
merasa perlu memastikan sesuatu. Saya tamatkan panggung yang menyala itu tidak
seperti yang dulu.
Di malam Dramaturgi, dalam
perjalanan pulang gerimis menyambut saya, terbalik. Gerimis dan ingatan yang
terbalik. Seorang teman perempuan menarik saya ke bangku penonton. Tirai
tertutup. Ada kecemasan seakan saya tengah bersiap di belakang panggung. Nanti,
ketika tirai itu dibuka, beberapa aktor akan berdiri menonton saya dan
berdialog dengan curiga. Untuk menghapusnya, saya bergumam, bismillah. Teman perempuan di sebelah
bertanya kenapa, saya jawab, “mungkin saja kita akan menghadapi sesuatu yang
buruk.” Dia mencium kesombongan padahal saya baru saja menguraikan kekalahan.
Saya tidak bisa mengingkari trauma itu, tanpa sadar saya menoleh ke belakang.
Teman itu bertanya lagi, kenapa menoleh ke belakang. Dia berpikir ada yang saya
cari. Saya sudah berhenti mencari. Saya cuma tegang. Selalu ada yang buruk yang
kita miliki di belakang. Saya teringat pelajaran pertama yang saya dapatkan
sehabis sebuah Dramaturgi: ini adalah permainan. Serius dan tidak serius. Saya merasa
perlu memastikan sesuatu. Saya tamatkan panggung yang menyala itu tidak seperti
yang dulu.
Komentar
Posting Komentar