jiwaku 'kan naik ke langit, melampaui orbit matahari, aku pancangkan nama dan kelahiran di tanah angkasa merah, di mana taman bintang berbunga sepanjang tahun menghujani kuncup sendiri dengan embun tak habis-habis, dilumuri serbuk angin hitam, sebab telah kucuci hati dengan air mata, sebagaimana ia yang menerima ruh dunia dengan jubahnya, bagai sari penghujan mahadingin menetes di kepala - o, ia kerasukan setan dunia, seumur hidup bersajak di gurun duka, mengabarkan pintu surga yang -mungkin, akan, tak pernah- terbuka
2018
Komentar
Posting Komentar