Aku sedang bongkar-bongkar berkas foto. Teringat sepasang flamingo yang kupotret tahun lalu di kebun binatang. Dua burung merah muda tertidur di bawah matahari pagi, menyandarkan kepalanya ke belakang tubuh. Dua burung merah muda yang mirip satu sama lain, adakah mereka memandang mimpi yang lain dengan mata yang sama? Kalau aku bermimpi malam ini, aku ingin menatap mimpiku dengan matamu. Boleh malam ini aku pinjam matamu? Hari-hari terakhir berjalan cepat dan menciptakan perubahan yang besar. Aku berencana menjalani beberapa waktu ini dengan logika penuh, tidak terjebak pusaran kegilaanku, tapi beberapa peristiwa mengantarku ke ujung jurang kegilaan orang lain. Seorang teman mengirimkan hasil diagnosa kejiwaannya. Sehari sebelumnya aku pertaruhkan cadangan terakhir kewarasanku untuk mencegahnya tenggelam. Aku berdiri di sisi jurang itu, meneriakkan namanya dengan sisa-sisa suara. Berusaha agar kata-kata tidak pecah menjadi tangisan dan melemparkanku ke dalam kamar gelap itu sekali...
Impresi-impresi aneh selama menjadi pembaca (dan penulis)