Barangkali kau menganggur dan mengunjungi kotak posku. Malam ini senegara merayakan sesuatu. Aku habiskan waktu bernyanyi, bernyanyi, bernyanyi sampai pagi. Aku tahu kau sedang membangun sebuah cita-cita, sebuah rencana, dan memperbaiki harimu. Menyusun jadwal baru untuk mengembalikan hatimu ke tempatnya. Ah, di mana tempatnya? Apakah ia pernah berpindah? Dan kau memutuskan untuk menuntaskan rencana itu sendiri. Seharusnya kau biarkan seseorang mendukungmu. Ikut menanggung mimpimu. Aku jadi merasa bersalah karena meninggalkanmu begitu.
Menjelang subuh, seorang laki-laki menceritakan kegelisahannya tentang ruang teater. Ada kecemasan di matanya yang menahan mabuk. Aku lantas ingat kelakarmu waktu aku cemas dan merasa tidak bisa mengatasi duniaku, "ah, kamu 'kan belajar teater." Teater, Kekasihku, apa ia bisa mengukur kejujuran?
Siapa yang memahami kesepianmu, kalau aku tak ada? Kau melakukan terlalu banyak untuk orang lain tapi siapa yang kauijinkan melakukan sesuatu untukmu. Sementara kau pernah bebas bersamaku, menjadi lemah dan ternyata tidak masalah. Kita menertawakan dunia ini. Dengan cara apa aku meninggalkanmu sendiri? Semoga aku bisa membayarnya suatu hari. Maaf tidak bisa menemanimu sekarang.
16-17 Agustus 2019
Menjelang subuh, seorang laki-laki menceritakan kegelisahannya tentang ruang teater. Ada kecemasan di matanya yang menahan mabuk. Aku lantas ingat kelakarmu waktu aku cemas dan merasa tidak bisa mengatasi duniaku, "ah, kamu 'kan belajar teater." Teater, Kekasihku, apa ia bisa mengukur kejujuran?
Siapa yang memahami kesepianmu, kalau aku tak ada? Kau melakukan terlalu banyak untuk orang lain tapi siapa yang kauijinkan melakukan sesuatu untukmu. Sementara kau pernah bebas bersamaku, menjadi lemah dan ternyata tidak masalah. Kita menertawakan dunia ini. Dengan cara apa aku meninggalkanmu sendiri? Semoga aku bisa membayarnya suatu hari. Maaf tidak bisa menemanimu sekarang.
16-17 Agustus 2019
Komentar
Posting Komentar