Bagi saya Surabaya adalah seekor raksasa duduk bersila di Utara Jawa, memandangi kita yang jalan-jalan di pangkuannya. Saya sering mendongak ke langit, saling memandang dengan matanya. Kalau saya sedih, saya jalan agak tinggi mendekati dadanya, bunyi jantung Surabaya seperti angin. Seperti angin. Mendengarnya, air mata saya mengering. Selamat ulang tahun. Jangan sakit, jangan patah hati seperti aku. Jangan seperti aku. - 725 Surabaya - 2018
Impresi-impresi aneh selama menjadi pembaca (dan penulis)