biar aku mencintaimu dalam diam, waktu telah mencuri suaraku dan lagu-lagu yang kaunyanyikan di telingaku, musim dingin mengawali tahun ini, menandai jalanan sepi, tak ada kota masa depan itu, jalur kereta hanya membawa orang-orang melihat sawah dan jurang, kabut membatasi dunia ini dengan ketiadaan dan aku terus menebak - keingintahuan yang tak terkendali ini- bahasa lain yang digunakan orang-orang di sana, menyebut langit, menyebut rumah, menyebut laut, menyebut perjalanan yang berani dan tak berarah
sampai seluruh bumi habis dibajak, habis dipatok, papan-papan nama menunggu dilupakan, segalanya hanya menunggu dilupakan, dan di dalam diriku, ingatan melolong berlarian sebagai bayang-bayang binatang siluman, melolong, mendorong gelombang kesedihan ini ke seluruh jagat, tapi hanya angin bertumbangan oleh sayatan pedang ini, amuk yang berharap bisa membangkitkan sesuatu di dasar bumi, di mana akan kaujumpai aku, di mana, suaraku akan kudapati menyebutkan namamu sekali lagi, ke mana, waktu pergi membawa lari yang pernah riuh dan yang akan sunyi
2019
sampai seluruh bumi habis dibajak, habis dipatok, papan-papan nama menunggu dilupakan, segalanya hanya menunggu dilupakan, dan di dalam diriku, ingatan melolong berlarian sebagai bayang-bayang binatang siluman, melolong, mendorong gelombang kesedihan ini ke seluruh jagat, tapi hanya angin bertumbangan oleh sayatan pedang ini, amuk yang berharap bisa membangkitkan sesuatu di dasar bumi, di mana akan kaujumpai aku, di mana, suaraku akan kudapati menyebutkan namamu sekali lagi, ke mana, waktu pergi membawa lari yang pernah riuh dan yang akan sunyi
2019
Komentar
Posting Komentar