Subuh.
Adakah subuh permulaan hari? Suatu subuh seseorang menjanjikan pertemuan sebelum perpisahan. "Temui aku sebelum aku pulang," adakah itu ajakan bagi sebuah akhir?
Tidak ada akhir, tulis seseorang dalam sebuah surat. Seumur hidup kita tidak pernah berjanji untuk bertemu dengan siapapun. Atau pernah? Ada sebuah pertemuan gaib di luar kuasa kita. Ada sebuah perjanjian gaib di luar bahasa. Adakah aku dan kau menjalinnya, diam-diam?
Barangkali kita tak tahu. Barangkali kita merasa tahu. Lalu mencari kepastiannya.
Berkali-kali subuh menjelma di antara kita. Terjaga dan tidak terjaga. Adakah diam-diam kita saling bertemu? Kau tidak menyadari kehadiranku. Aku tidak menyadari kehadiranmu. Seperti kita tidak menyadari kehadiran subuh di antara kita. Kita saling melewatkan. Mungkin karena sebuah mimpi yang terlampau asik dan lena. Subuh pergi dariku dan darimu.
Atau barangkali, orang lain memotong arah saat aku membangun jalan subuhku buatmu. Dalam tidurmu itu, Kekasihku, jalan manakah yang tampak dan lebih panjang? Kalau kau menitinya mungkin kaki-kakimu akan tergetar.
Ke mana kau memilih, subuh yang mempertemukan kita atau tidak mempertemukan kita, akan menujukanmu pada satu kepulangan. Lebih panjangkah, lebih dinginkah kabutnya? Tidurlah. Tidurlah. Dingin di luar sana, temui aku sebelum aku pulang.
2019
Adakah subuh permulaan hari? Suatu subuh seseorang menjanjikan pertemuan sebelum perpisahan. "Temui aku sebelum aku pulang," adakah itu ajakan bagi sebuah akhir?
Tidak ada akhir, tulis seseorang dalam sebuah surat. Seumur hidup kita tidak pernah berjanji untuk bertemu dengan siapapun. Atau pernah? Ada sebuah pertemuan gaib di luar kuasa kita. Ada sebuah perjanjian gaib di luar bahasa. Adakah aku dan kau menjalinnya, diam-diam?
Barangkali kita tak tahu. Barangkali kita merasa tahu. Lalu mencari kepastiannya.
Berkali-kali subuh menjelma di antara kita. Terjaga dan tidak terjaga. Adakah diam-diam kita saling bertemu? Kau tidak menyadari kehadiranku. Aku tidak menyadari kehadiranmu. Seperti kita tidak menyadari kehadiran subuh di antara kita. Kita saling melewatkan. Mungkin karena sebuah mimpi yang terlampau asik dan lena. Subuh pergi dariku dan darimu.
Atau barangkali, orang lain memotong arah saat aku membangun jalan subuhku buatmu. Dalam tidurmu itu, Kekasihku, jalan manakah yang tampak dan lebih panjang? Kalau kau menitinya mungkin kaki-kakimu akan tergetar.
Ke mana kau memilih, subuh yang mempertemukan kita atau tidak mempertemukan kita, akan menujukanmu pada satu kepulangan. Lebih panjangkah, lebih dinginkah kabutnya? Tidurlah. Tidurlah. Dingin di luar sana, temui aku sebelum aku pulang.
2019
Komentar
Posting Komentar