datang lagi padamu, pagi empat gigabyte, christchurch dan notre-dame menyala di situ, menggetarkan lonceng seluruh dunia, tubuhmu seperti ester ditimpa cahaya
tidak lagi kaucari isa atau musa keluar hidup-hidup, menyiul seekor merpati, sebab tuhan telah memindahkan penyaliban ke kolom kosmis ini, puisiku ikut terpaku di situ, menggigil memeluk kitab yang berduri
suara batuk dari seluruh dunia mengental di dadanya, sebuah sungai putih, baru saja, menggenang di bawah kakinya
dan bila kauharapkan matahari yang lain menyapa bimasakti besok, maka biarlah bumi mendengar, suara batu-batu candi runtuh di mojokerto dan magelang, setelah christchruch dan notre-dame menyalakan – atau mematikan- lampu kamar ini
2019
PS: Puisi ini saya tulis beberapa waktu lalu karena bingung. Sebuah masjid diserang, sebuah gereja terbakar. Mungkin orang-orang memang ingin meledakkan-Nya.
Komentar
Posting Komentar