Wahai Laut, semoga kapal-kapal, langit, dan bayangan jagat raya, melengkapi kedalaman hatimu. Di sini, aku menepikan diri, melihatmu memutih dalam harapanku. Ingin. Ingin aku lepaskan anak-anak bintangku yang bertetasan di pantai, pulang padamu, menjemput pelukan, seperti angin memuji keluasan ruang hampa. Ingin. Ingin.
Aku menepi di sebuah pulau, pantainya membangun pagar bagiku. Pohonan melengkung dan lurus, mengisyaratkan larangan bagi kerinduan. Dan angin, yang terus memuji ruang hampa itu, melengking seperti musim kemarau. Seekor burung hitam yang sedih, terus bernyanyi, enggan meninggalkanku sendiri.
Wahai Kedalaman, mengapa alamraya berwarna-warni, dan bintang-bintang mengisi pengetahuanku yang kerdil dengan dongeng Awal Mula? Apakah bisa kupilih kelahiranku sekali lagi, dan tetap berakhir di atas timbunan rangka ini?
Mengapa kuinginkan kau sedemikian?
Ingin. Ingin. Bila kuperam hati dalam pasir, seperti mengubur kenang-kenangan, dunia akan tenang dari mendengarnya, membacakan sajak yang bosan. Mungkin akan kuperam hati dalam pasir, dan memandangimu merengkuh pasir di sisi lain pantai. Hatiku tak akan pernah terjangkau, terjaga seumur hidup, hingga setua bumi, berbahagia.
2019
Aku menepi di sebuah pulau, pantainya membangun pagar bagiku. Pohonan melengkung dan lurus, mengisyaratkan larangan bagi kerinduan. Dan angin, yang terus memuji ruang hampa itu, melengking seperti musim kemarau. Seekor burung hitam yang sedih, terus bernyanyi, enggan meninggalkanku sendiri.
Wahai Kedalaman, mengapa alamraya berwarna-warni, dan bintang-bintang mengisi pengetahuanku yang kerdil dengan dongeng Awal Mula? Apakah bisa kupilih kelahiranku sekali lagi, dan tetap berakhir di atas timbunan rangka ini?
Mengapa kuinginkan kau sedemikian?
Ingin. Ingin. Bila kuperam hati dalam pasir, seperti mengubur kenang-kenangan, dunia akan tenang dari mendengarnya, membacakan sajak yang bosan. Mungkin akan kuperam hati dalam pasir, dan memandangimu merengkuh pasir di sisi lain pantai. Hatiku tak akan pernah terjangkau, terjaga seumur hidup, hingga setua bumi, berbahagia.
2019
Komentar
Posting Komentar