Kemarin saya makan kepiting dan meletakkan diri dalam bahaya. Memang sengaja.
Dalam waktu enam jam, beberapa bagian kulit saya berbintik merah, gatal, dan panas. Saya sudah siapkan obatnya. Sayang, tidak semua penyakit saya tahu obatnya. Sebab badan saya yang nggak ayu ini kemayu juga. Tiap pancaroba, ikut berubah, salah makan kacang, berubah, beberapa makanan laut yang tidak bisa saya kenali jenisnya juga bisa membuat saya berubah. Misalnya kepiting yang kemarin itu. Alergi-alergi yang saya sembuhkan sendiri sebab saya derita sendiri.
Dua hari lalu, saya baru mengetahui tentang nama sebuah sindrom yang sebenarnya sejak lama saya derita. Ini terbaca mengerikan? Anggap saja saya tidak serius. Yang jelas, dua hari lalu, saya baru dapat informasi tentang penyakit saya itu. Setelah menyusur banyak artikel, saya mendapat kesimpulan ternyata saya termasuk orang dalam kategori berhasil membaik. Sebab dia memang tidak bisa disembuhkan.
Normalnya, penderita harus melalui serangkai terapi. Terapi serius. Dan tidak mungkin menjalaninya sendiri sebab ini berkaitan dengan sensor interaksi ruang dan sosial. Malangnya, saya ternyata menyembuhkan diri saya sendiri.
Saya baru tahu bahwa selama ini saya sudah sekeras itu memperlakukan diri saya di masa lalu, hingga bisa sampai di sini. Dalam kondisi ini. Seharusnya saya mengucapkan banyak terima kasih pada diri saya sendiri. Sudah seharusnya.
Saya menarik keinginan saya untuk berbagi lebih jauh tentang ini pada siapapun. Seperti saya pernah bilang, tidak ada yang percaya pada perempuan yang sakit. Tidak ada. Jadi lebih baik saya melanjutkan itu, penyakit saya biasanya: sindrom menyembuhkan diri saya sendiri. Semoga Tuhan melindungi saya dari keinginan mengganggu orang lain.
2019
Dalam waktu enam jam, beberapa bagian kulit saya berbintik merah, gatal, dan panas. Saya sudah siapkan obatnya. Sayang, tidak semua penyakit saya tahu obatnya. Sebab badan saya yang nggak ayu ini kemayu juga. Tiap pancaroba, ikut berubah, salah makan kacang, berubah, beberapa makanan laut yang tidak bisa saya kenali jenisnya juga bisa membuat saya berubah. Misalnya kepiting yang kemarin itu. Alergi-alergi yang saya sembuhkan sendiri sebab saya derita sendiri.
Dua hari lalu, saya baru mengetahui tentang nama sebuah sindrom yang sebenarnya sejak lama saya derita. Ini terbaca mengerikan? Anggap saja saya tidak serius. Yang jelas, dua hari lalu, saya baru dapat informasi tentang penyakit saya itu. Setelah menyusur banyak artikel, saya mendapat kesimpulan ternyata saya termasuk orang dalam kategori berhasil membaik. Sebab dia memang tidak bisa disembuhkan.
Normalnya, penderita harus melalui serangkai terapi. Terapi serius. Dan tidak mungkin menjalaninya sendiri sebab ini berkaitan dengan sensor interaksi ruang dan sosial. Malangnya, saya ternyata menyembuhkan diri saya sendiri.
Saya baru tahu bahwa selama ini saya sudah sekeras itu memperlakukan diri saya di masa lalu, hingga bisa sampai di sini. Dalam kondisi ini. Seharusnya saya mengucapkan banyak terima kasih pada diri saya sendiri. Sudah seharusnya.
Saya menarik keinginan saya untuk berbagi lebih jauh tentang ini pada siapapun. Seperti saya pernah bilang, tidak ada yang percaya pada perempuan yang sakit. Tidak ada. Jadi lebih baik saya melanjutkan itu, penyakit saya biasanya: sindrom menyembuhkan diri saya sendiri. Semoga Tuhan melindungi saya dari keinginan mengganggu orang lain.
2019
Komentar
Posting Komentar