Hutan Ketakutan yang saya tulis empat tahun lalu itu ada. Kota yang Tak Akan Tumbuh Kembali juga. Plaza itu juga. Mereka di sini.
Kota ini sudah jadi kota mati untuk saya. Saya jadi kayak mati. Saya merasa jalannya sudah habis, tidak akan tumbuh lagi. Setiap saya bangun saya berharap akan menemukan kelokan yang luput. Tapi ternyata saya telah menjadi satu-satunya peziarah yang setia menyusur makam demi makam. Saya membaca buku-buku, setelah mereka selesai saya butuh seseorang untuk membaginya. Mereka seperti berpantulan di ruang pikiran saya. Tidak ada gunanya.
Saya bisa tetap di sini, kalau seseorang atau sesuatu menyelamatkan saya dari kepala saya sendiri. Sebuah kota mati.
2019
Kota ini sudah jadi kota mati untuk saya. Saya jadi kayak mati. Saya merasa jalannya sudah habis, tidak akan tumbuh lagi. Setiap saya bangun saya berharap akan menemukan kelokan yang luput. Tapi ternyata saya telah menjadi satu-satunya peziarah yang setia menyusur makam demi makam. Saya membaca buku-buku, setelah mereka selesai saya butuh seseorang untuk membaginya. Mereka seperti berpantulan di ruang pikiran saya. Tidak ada gunanya.
Saya bisa tetap di sini, kalau seseorang atau sesuatu menyelamatkan saya dari kepala saya sendiri. Sebuah kota mati.
2019
Komentar
Posting Komentar