kepada malaikat yang menjaga mimpimu, ingin aku bertanya tentang namaku, mungkin ia pernah berbunyi di antara suara batang pohon jatuh, atau kunci yang patah, sebuah kata di antara pesan seorang wali yang menyembuhkanmu dengan air telaga
pertemukan aku dengannya, seperti tuhan mempertemukan kita, lalu biarkan aku mengembalikannya, memulangkan tanda kelahiran ini kepada seekor angsa, kabut yang melemparku ke luar jendela
sementara di depan pos, jiwa anak-anakku adalah ungkapan liar sebuah kota, kenakalan di taman-taman menjarahi rumput dan papan tanda, dan sambil melangkah berjingkat, jiwaku meneteskan kesedihannya di tanah
tapi kujanjikan padamu kepergianku, esok saat musim berganti lagi, akan kuredam bunyi angin dengan tangan, akan kutenangkan daun-daun dengan ciuman, sebab sihirmu sedingin subuh, mendesak di luar kamar, dan orang-orang yang tertidur di tamanmu, tengah memenuhi igauan dengan ketakutan
2018
Komentar
Posting Komentar