Bagimu, ada hal-hal yang terlalu sulit. Sebab dalam ikatan dengan dunia, batas adalah nas. Pertimbangan-pertimbangan penting dan tidak penting, menghalangi dan mendorongmu kepada sesuatu. Lalu kamu pikir terlalu tidak mampu. Terlalu lemah bahkan untuk menyerah.
Duh, Jagad. Saya sedang dipenuhi kebencian karena ketidakmampuan. Kemarin sore, seorang sales motor mengajukan kertas promosi di pinggir jalan. Saya berkendara pelan, menatap tangan yang terulur itu dari jauh. Lalu saya melewatinya tanpa membalas mengulurkan tangan juga. Saya lalu berpikir, sesore itu, laki-laki sales harus berdiri dan saya mengurangi keberuntungannya dengan membiarkan ia mengulurkan tangan dalam ruang hampa. Tapi kenapa, Jagad, kenapa saya harus menolongnya, membalas uluran tangan itu?
Saya kehilangan gairah pada kebaikan. Saya sedang ingin jadi menyebalkan sampai setidaknya ada yang mau percaya bahwa saya sedang menderita kutukan. Duh, mega-mega susah. Kenapa seseorang harus hidup dengan harapan dan terbebani. Saya tidak mau berteman untuk waktu dekat ini. Tidak mau. Saya sedang jahat. Seseorang memang lebih baik tidak bertanya kenapa. Buat apa seseorang bertanya kenapa.
Komentar
Posting Komentar