Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2019

Pintu Terbuka

Dalam hati saya ini, berkamar-kamar. Berderet dalam sebuah arena lingkaran labirin. Ada pintu-pintu kecil, menghubungkan kamar satu dengan yang lain. Ada pintu-pintu yang tak pernah terbuka, menuju sebuah kamar utama di titik pusat arena. Seseorang yang tanpa sengaja membukanya, seharusnya punya etika untuk menghormati kesulitan pintu itu. Meski ia tidak sengaja. Saya heran, bahwa di dunia ini ada juga kesempatan bagi saya melihat pintu itu terbuka. Sebab saya pun mencari cara menuju ke sana. Saya takjub. Tapi tidak mungkin bagi saya berjalan dan tinggal di kamar itu sendiri. Sebab bukan saya juru jalannya. Saya pun tersesat dalam hati saya sendiri. Kalau sampai hari ini, setelah saya lihat pintu kamar itu terbuka, tapi saya masih merasa berjalan sendiri, mungkin ada baiknya saya berpikir ulang. Mungkin ia cuma orang iseng. Tidak bisa dipersalahkan. Tapi ada baiknya, saya mengirim angin, agar pintu itu tertutup kembali. Sebuah kamar kosong yang terbuka, bisa mengundang hal-hal buru...

Malaikat yang Menjaga Mimpimu

kepada malaikat yang menjaga mimpimu, ingin aku bertanya tentang namaku, mungkin ia pernah berbunyi di antara suara batang pohon jatuh, atau kunci yang patah, sebuah kata di antara pesan seorang wali yang menyembuhkanmu dengan air telaga pertemukan aku dengannya, seperti tuhan mempertemukan kita, lalu biarkan aku mengembalikannya, memulangkan tanda kelahiran ini kepada seekor angsa, kabut yang melemparku ke luar jendela sementara di depan pos, jiwa anak-anakku adalah ungkapan liar sebuah kota, kenakalan di taman-taman menjarahi rumput dan papan tanda, dan sambil melangkah berjingkat, jiwaku meneteskan kesedihannya di tanah tapi kujanjikan padamu kepergianku, esok saat musim berganti lagi, akan kuredam bunyi angin dengan tangan, akan kutenangkan daun-daun dengan ciuman, sebab sihirmu sedingin subuh, mendesak di luar kamar, dan orang-orang yang tertidur di tamanmu, tengah memenuhi igauan dengan ketakutan 2018

Qur'an Surah Al-Furqan (25, 45-55)

Apakah kamu tidak memperhatikan (penciptaan) Tuhanmu, bagaimana Dia memanjangkan (dan memendekkan) bayang-bayang dan kalau Dia menghendaki niscaya Dia menjadikan tetap bayang-bayang itu, (45) kemudian Kami jadikan matahari sebagai petunjuk atas bayang-bayang itu,  kemudian Kami menarik bayang-bayang itu kepada kami dengan tarikan yang perlahan-lahan.(46) D ialah yang menjadikan untukmu malam (sebagai) pakaian, dan tidur untuk istirahat, dan Dia menjadikan siang untuk bangun berusaha.(47)  Dialah yang meniupkan angin (sebagai) pembawa kabar gembira dekat sebelum kedatangan rahmat-nya (hujan); dan Kami turunkan dari langit air yang amat bersih,(48)  agar Kami menghidupkan dengan air itu negeri (tanah) yang mati, dan agar Kami memberi minum dengan air itu sebagian besar dari makhluk Kami, binatang-binatang ternak dan manusia yang banyak. (49)  Dan sesungguhnya Kami telah mempergilirkan hujan itu diantara manusia supaya mereka mengambil pelajaran (dari padanya); maka ke...

Kepada Kekasihku yang Jauh

Kalau mungkin kau berada di bawah langit, gerakan awan yang menarik angin ke tanganmu, dan daun-daun yang bicara besertanya, adalah tanda kerinduanku yang diam, sekian lama terabai di udara. Ia telah demikian sabar, dilelehkan dari waktu ke waktu. Ia adalah musim yang berjalan mencari sebuah kota. Tanpa arakan. Sebab dunia meninggalkannya seperti seorang anak yatim. Kalau mungkin di bawah langit ini, kau memandangnya suatu kali. Kita telah saling bertemu di situ, dan tidak saling mengenal nama dan asal. Dan barangkali tanpa sengaja aku meninggalkanmu dalam seribu pertanyaan.  Kekasihku, yang berdiam di mata angin, adakah kau dibimbangkan matahari? Terbatas oleh utara, selatan, timur, dan barat. Aku di sini, berjalan semakin dekat padamu dari seluruh penjuru. Bila mungkin kakimu diikat oleh ibu yang sama denganku, kita adalah jarak paling jauh yang tercatat di bumi. Tanah dan lautan yang juga melekat bersama dengan cinta kita: ada dan belum ada, kita telah membayangkannya sekian l...

Hopla