Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2018

Kesiapan

Kesibukan teater sedang menyita saya. Ruang buat puisi, ada, tapi tidak ada. Sebab saya belum menyediakan waktu berpikir, menjawab: mengapa puisi harus tetap ada. Saya melihat orang-orang di sekitar saya dari hari ke hari. Semakin kehilangan harapan. Mungkin saya terlalu angkuh, melahirkan puisi adalah melahirkan diri saya sendiri. Apakah saya rela, melahirkan diri di tengah dunia yang terkutuk ini. Saya mungkin belum mengilhami kebijakan seorang ibu. Mengandung dan mengusahakan setengah mati kelahiran putranya. Mengapa saya harus menyerahkan putra saya kepada dunia ini? Kecuali alasan-alasan untuk memilikinya sendiri? Tidak. Itu alasan yang picik. Saya memang belum siap.

Bulan Berjalan

jiwa yang beristirahat dalam udara bulan berjalan di atas mereka bawakan dendam kota-kota singgah langit, kebun mawar putih musim dingin memandang bumi cemburu dalam ketiadaan tangan-tangannya menyulut pembalasan wajah bulan di balik tabir kekuningan sedih dan tegang cahaya menetes dari bola matanya seperti lilin putih terbakar jiwa-jiwa yang beristirahat menyerapi hawa bulan berjalan ke ranjang musim dingin mawar-mawar putih dari tanah hitam kerak waktu, di atas mereka dunia sesungguhnya 2018

Hopla